3 Terpaksa Dirusak
Kebakaran di Pasar Kamis, Kecamatan Sirandorung Tapteng, menghanguskan tiga kios dan tiga rumah, Rabu (19/10) sekitar pukul 14.30 wib. Hasil penyelidikan polisi, kebakaran terjadi akibat lilin jatuh dan menyambar jerigen berisi bensin.
Informasi dari tempat kejadian perkara (TKP), api diketahui berawal dari kios yang diusahai Parasian Manalu (45). Ketika itu anak Parasian yang duduk di bangku SMA sedang mengelem plastik pembungkus gula pakai lilin. Nah, tanpa sengaja lilin itu jatuh dan menyambar bensin yang biasa dijual di kios mereka. Seketika api merembes, membesar, dan menghanguskan barang-barang yang ada di dalam kios berdinding papan berukuran 3x4 meter itu.
Karena sebagian besar kios berbahan papan, api semakin cepat membesar, lalu juga menghanguskan kios milik Parasian Manalu, Jamalen Purba, dan Pudin Malau. Totalnya, 3 ruko hangus terbakar dan 3 ruko lagi terpaksa dirusak. Antara lain ruko penjual sembako, ruko pedagang emas, alat pertanian, rempah-rempah, dan ruko penjual kosmetik. (lihat tabel)
Untuk mengantisipasi api menghanguskan puluhan kios yang lain, warga terpaksa memutus jalur api dengan terpaksa merusak kios milik Manalu Golok, Hotman Simamora, Gajah. Begitu juga 15 lapak dagangan beratap rumbia juga ikut dirusak.
Camat Sirandorung Drs Herman Suwito yang ditemui METRO TAPANULI di lokasi kebakaran mengatakan, setelah kebakaran semakin besar, dia meminta bantuan PT Nauli Sawit Sirandorung dan PT SGSR Kebun Manduamas untuk mengirimkan truk tangki air yang biasa digunakan menyiram jalan. Tempo beberapa saat truk tangki air itu tiba. Dibantu warga setempat, mereka bahu membahu dan kemudian berhasil memadamkan api. Sayangnya, pemilik kiosnya yang terbakar tak sempat menyelamatkan barang dagangannya.
“Saya imbau kepada warga khususnya yang menjual bensin agar lebih berhati-hati. Bensin tak usah dimasukkan ke dalam rumah,” pesannya. Salah seorang korban, Parasian Manalu (45) di lokasi kejadian terlihat masih shock dan awalnya belum bersedia diwawancarai. Namun saat mendengar pertanyaan apa benar anaknya mengelem pembungkus gula dengan memakai lilin, Parasian mengaku tidak mengetahuinya.
“Saya tidak tahu karena saat itu saya tidak berada di kios. Yang di kios hanya anak saya,” jawabnya.
Korban lain adalah kios milik Toko Mas Pudin Malau (34). Kata Pudin, saat kebakaran kiosnya sedang kosong. “Saya cuma menempati kios ini di pekan hari Kamis. Di dalam kios hanya ada lemari tempat jualan.
Kapolsek Manduamas AKP TR Gea melalui ponselnya mengaku masih terus melakukan penyelidikan. Dugaan awal, penyebab kebakaran akibat lilin jatuh dan menyambar bensin yang ada di dalam kios.
“Kita sudah memeriksa sejumlah saksi-saksi termasuk pemilik kios,” katanya.
Kebakaran di Pasar Kamis, Kecamatan Sirandorung Tapteng, menghanguskan tiga kios dan tiga rumah, Rabu (19/10) sekitar pukul 14.30 wib. Hasil penyelidikan polisi, kebakaran terjadi akibat lilin jatuh dan menyambar jerigen berisi bensin.
Informasi dari tempat kejadian perkara (TKP), api diketahui berawal dari kios yang diusahai Parasian Manalu (45). Ketika itu anak Parasian yang duduk di bangku SMA sedang mengelem plastik pembungkus gula pakai lilin. Nah, tanpa sengaja lilin itu jatuh dan menyambar bensin yang biasa dijual di kios mereka. Seketika api merembes, membesar, dan menghanguskan barang-barang yang ada di dalam kios berdinding papan berukuran 3x4 meter itu.
Karena sebagian besar kios berbahan papan, api semakin cepat membesar, lalu juga menghanguskan kios milik Parasian Manalu, Jamalen Purba, dan Pudin Malau. Totalnya, 3 ruko hangus terbakar dan 3 ruko lagi terpaksa dirusak. Antara lain ruko penjual sembako, ruko pedagang emas, alat pertanian, rempah-rempah, dan ruko penjual kosmetik. (lihat tabel)
Untuk mengantisipasi api menghanguskan puluhan kios yang lain, warga terpaksa memutus jalur api dengan terpaksa merusak kios milik Manalu Golok, Hotman Simamora, Gajah. Begitu juga 15 lapak dagangan beratap rumbia juga ikut dirusak.
Camat Sirandorung Drs Herman Suwito yang ditemui METRO TAPANULI di lokasi kebakaran mengatakan, setelah kebakaran semakin besar, dia meminta bantuan PT Nauli Sawit Sirandorung dan PT SGSR Kebun Manduamas untuk mengirimkan truk tangki air yang biasa digunakan menyiram jalan. Tempo beberapa saat truk tangki air itu tiba. Dibantu warga setempat, mereka bahu membahu dan kemudian berhasil memadamkan api. Sayangnya, pemilik kiosnya yang terbakar tak sempat menyelamatkan barang dagangannya.
“Saya imbau kepada warga khususnya yang menjual bensin agar lebih berhati-hati. Bensin tak usah dimasukkan ke dalam rumah,” pesannya. Salah seorang korban, Parasian Manalu (45) di lokasi kejadian terlihat masih shock dan awalnya belum bersedia diwawancarai. Namun saat mendengar pertanyaan apa benar anaknya mengelem pembungkus gula dengan memakai lilin, Parasian mengaku tidak mengetahuinya.
“Saya tidak tahu karena saat itu saya tidak berada di kios. Yang di kios hanya anak saya,” jawabnya.
Korban lain adalah kios milik Toko Mas Pudin Malau (34). Kata Pudin, saat kebakaran kiosnya sedang kosong. “Saya cuma menempati kios ini di pekan hari Kamis. Di dalam kios hanya ada lemari tempat jualan.
Kapolsek Manduamas AKP TR Gea melalui ponselnya mengaku masih terus melakukan penyelidikan. Dugaan awal, penyebab kebakaran akibat lilin jatuh dan menyambar bensin yang ada di dalam kios.
“Kita sudah memeriksa sejumlah saksi-saksi termasuk pemilik kios,” katanya.
Sumber: www.metrosiantar.com
0 comments:
Post a Comment
Jangan Lupa,tinggalkan komentarnya ya..!! makasih